Menjadi Narasumber di Kelas Menulis, Gusriawan: Menulis Tidak Perlu Kebanyakan Teori, yang Penting Praktek!
Banjarmasin – Departemen Literasi & Riset telah mengadakan kelas materi tentang kepenulisan yang bertemakan “Kupas tuntas kerangka kepenulisan ilmiah”. Kegiatan tersebut bertempat di lokal gedung Fakultas Syariah pada hari Sabtu (11/11) pada pukul 08.30 sampai 11.00 WITA.
Departemen Literasi & Riset mengundang Gusriawan Sholahuddin Wahid, salah satu demisioner Forum Kajian Hukum & Ilmiah (FKHI) sebagai narasumber. Dalam penyampaiannya ia menjelaskan apa saja komponen yang harus ada dalam karya tulis ilmiah. Selain itu, menurutnya, dalam sebuah karya tulis yang terpenting adalah tulisan tersebut tuntas.
“Yang terpenting dalam menulis yaitu tulisan tersebut selesai”, ucapnya.
Yang menarik, dalam kelas kader kali ini, para peserta tidak hanya diberi teori tentang kepenulisan, tetapi juga langsung praktek di tempat. Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok, dan masing-masing kelompok diminta untuk membuat abstrak dan kesimpulan dari sebuah artikel yang diberikan oleh narasumber.
Menurut narasumber, dalam menulis, pembiasaan sangatlah penting untuk bisa menghasilkan karya tulis yang bagus.
“Menulis itu tidak perlu kebanyakan teori, tapi yang terpenting itu praktek dan pembiasaan. Lambat laun tulisannya pasti akan bagus”, ungkap lelaki yang akrab disapa Bang Wawan tersebut.
Akhmad Wafi, salah satu peserta mengakui banyak mendapat ilmu dan pengalaman baru dari kelas tersebut.
“Biasanya kalau mengikuti kelas menulis peserta hanya diberi materi, tapi di kelas ini kami diajak untuk praktek langsung, jadi rasanya ada banyak ilmu dan pengalaman baru yang didapat”, pungkasnya.